35 Persen, Anak Muda Pesimis Korupsi Akan Berkurang di Masa Depan
Korupsi di tanah air sudah mendarah daging, bahkan diibaratkan sebagai budaya turun temurun yang sulit untuk dihilangkan. Mulai dari kasus korupsi BTS Kominfo hingga korupsi APD COVID-19, semakin digali, maka semakin banyak kasus korupsi bermunculan ke ranah publik.
Dalam survei optimisme 2023, 35% anak muda Indonesia mengaku pesimis bahwa korupsi akan berkurang di masa depan. 27% memilih menjawab netral, dan sisanya, sebanyak 38%, masih optimis bahwa korupsi bisa dikurangi di masa depan.
Hal ini sekaligus menjadikan aspek berkurangnya korupsi sebagai aspek dengan skor optimisme terendah, yakni sebesar 5,43 dari skala 1-10. Nilai 1 berarti sangat pesimis dan nilai 10 berarti sangat optimis.
Apa kata Mereka akan hal ini?
"Kenapa pesimis, krn akar2 korupsi ada dr rakyat juga, liat tuh dr RT, Kelurahan, Kecamatan, sampai kantor2 pemkot" tulis pemilik akun instagram/@ofthepuppets dalam komentarnya.
"Nunggu generasi onoh abis dulu, sambil fokus perbaiki kehidupan. Supaya generasi setelah kita dpt pendidikan yg jauh lebih baik sejak dini" tulis pemilik akun instagram/@_zakyanwar dalam komentarnya.
"Gimana gak pesimis, UU KPK direvisi bukannya makin bagus eh malah makin anjlok jlok jlok... Ditambah ketua KPK sendiri aja tersandung kasus suap, walaupun sampai sekarang statusnya masih "tanda tanya" tulis pemilik akun instagram/@sams.sli dalam komentarnya.
"Hukuman korupsi terlalu ringan.. sidang berbelit.. vonis ringan.. tiap tahun dapat remisi hukuman.. misalnya vonis hukuman 8th ditotal hanya 4 th" tulis pemilik akun instagram/@yusufanwar78 dalam komentarnya.
"Mari menolak menerima #suap dalam konstetasi pemilu baik pileg, pilkada. Mari kita menyuap atau mencari joki ketika ikut seleksi apapun. Takutlah kepada hari pembalasan." tulis pemilik akun instagram/@noerhadi.m dalam komentarnya.
